Sabtu, Mac 10, 2007

BIKIN VIDEO KLIP


Mo Bikin Video Klip di JOGJA

Milikita Video Learning adalah sebuah production house yang sedang mencoba ikut meramaikan perkembangan dunia entertainment di Indonesia dengan konsep karya-karyanya yang kreatif. Milikita sudah menghasilkan beberapa karya film pendek, film tersebut dibuat untuk mengikuti beberapa festival, dokumentasi dan pesanan dari klien. Pada bulan Mei tahun 2006 Milikita VL baru saja merampungkan video klip dari sebuah band di Jogja yaitu Perfect Mind (aliran Emmo Rock). Kemudian pada akhir bulan November 2006 juga telah menyelesaikan video klip dari Titik Nol dengan judul Beda Dunia Episode 1. Milikita VL memiliki SDM yang sangat kompeten di bidangnya, crew yang kreatif, imajinatif serta disiplin kerja yang tinggi. Serta ditunjang dengan peralatan kerja yang memadai maka Milikita VL mencoba untuk menjadi sebuah PH yang akan dan mampu terus bertahan dan berkembang terus.

Cp : 085228162711

081371950531

VIDEOTRON DJARUM DI JOGJA


Model dari dunia Advertising di Indonesia yang sedang berkembang adalah Videotron. Videotron adalah sebuah televisi besar berukuran 2 X 4 meter. Layar videotron terbuat dari sekian banyak susunan lampu-lampu LED atau dalam bahasa Inggrisnya Light Emitting Diode. Dan memiliki warna yang sangat banyak sehingga gambar yang dihasilkan seperti gambar yang sering kita lihat di Televisi. Ada pula yang hanya monocolor yaitu seperti yang ada di running teks tugu PLN yang tepat berhadapan dengan videotron di kompleks taman parkir Abu Bakar Ali Malioboro Jogja.

Videotron merupakan salah satu model atau bentuk iklan outdoor yang cukup mahal dibandingkan dengan iklan outdoor yang lain. Videotron yang ada di Jogja ini menampilkan segala macam produk dari djarum, seperti ; Djarum Super, Djarum Black, LA light dan Djarum 76, Djarum Coklat. Ditampilkan pula tentang proses pembuatan dari mulai pemetikan cengkeh, tembakau, proses pengolahan dan pembuatan. Selain itu ditampilkan pula tentang Yogyakarta, walaupun hanya sekilas baik tentang keanekaragaman budaya dan keramahtamahan manusianya yang sangat terkenal itu.

Mungkin model iklan seperti ini boleh dikatakan sebagai sebuah pendekatan produsen untuk lebih memperkenalkan produknya kepada masyarakat. Masyarakat sebagai konsumen akan lebih mengenal tentang produknya dan menjadi lebih percaya karena mengetaui tentang produknya tersebut secara lebih detail. Apalagi iklan rokok, seperti yang kita semua tahu jam tayangnya ditelevi sangat dibatasi yaitu jam 22.00 WIB keatas. Padahal industri rokok menduduki posisi yang cukup penting karena Pemerintah sangat berkepentingan dengan industri rokok, yang merupakan kontributor pajak terbesar. Disamping itu industri rokok juga menciptakan lapangan kerja yang sangat besar, baik secara langsung ataupun tidak. Tetapi di sisi lain pemerintah juga berkepentingan untuk mengerem konsumsi rokok demi alasan kesehatan. Tekanan dunia internasional (WHO) dan masyarakat anti nikotin/tembakau juga merupakan masalah yang dihadapi produsen rokok.

Kembali pada videotron, cara beriklan seperti ini pun mempunyai kelebihan. Produsen bisa menampilkan produknya hanya dalam satu tempat, tidak seperti billboard yang hanya satu produk. Selain itu juga lebih menarik karena merupakan sebuah moel yang baru, penempatanya pun cukup strategis ditengah persimpangan lampu merah pusat kota. Adapun kekuranganya durasi yang lama dalam satu produk padahal lampu merah menyala yang merupakan tanda berhenti hanya sekitar 30 detik (karena target merupakan pengguna jalan) sehingga kurang mengena. Juga frame dari videotron yang polos kurang memberikan rasa ketertarikan dan kurang memberikan informasi iklan yang cukup jelas karena videotron tidak menyala 24 jam. Di luar kurang dan lebihnya ini merupakan sebuah terobosan yang akan memajukan dunia advertising di Indonesia.

Rabu, April 12, 2006

Film Pasir Berbisik “Karakter perempuan yang hidup dalam patriarki”

Film Pasir Berbisik “Karakter perempuan yang hidup dalam patriarki”

Oleh : Singgih Hermawan (mahasiswa ilmu Komunikasi UMY, NIM 20020530234)

e-mail singgih_advert@yahoo.co.id

www.singgihadvert.blogspot.com

Film ini menceritakan hubungan ibu (Christine Hakim) dan anak (Dian Sastrowardoyo) yang sejak kecil ditinggal ayahnya, sebagai tukang obat kaki lima (Slamet Rahardjo), dan pergi entah kemana tanpa kabar berita. Sebagai orang tua tunggal, ibunya cenderung sangat protektif terhadap anaknya yang mulai beranjak masa remaja (15 tahun). Karena merasa terkungkung, sang anak seringkali berkhayal untuk bertemu dengan ayahnya. Lewat imajinasi suara-suara yang ia dengar dari pasir yang bergulir, ia membayangkan betapa senangnya hidup bersama ayah. Lewat pasir yang seolah berbisik itulah, Daya juga berharap suatu saat ayahnya akan datang menemuinya.

Dalam usahanya menemukan dirinya, Daya (Dian Sastrowardoyo) memberontak terhadap kungkungan rapat yang dibangun oleh curahan cinta yang berlebihan dari ibunya, Berlian (Christine Hakim), yang hidup mandiri dari berjualan jamu. Tertuturlah suatu kancah pertarungan sepi, yang diwarnai oleh bahasa kalbu alam gurun yang
mengelilingi mereka. Saat melarikan diri ke lorong-lorong rahasia alam khayalnya, Daya memimpikan ayahnya yang pergi tanpa pesan. Sang ayah akhirnya kembali dalam keadaan nestapa. Namun, Berlian berhati besar menerimanya. Agus (Slamet Rahardjo) berhasil merebut hati Daya, lewat kisah-kisah petualangannya. Tapi kebahagiaan itu ternyata tidak bertahan lama. Bahkan kepulangan Agus justru membawa bencana bagi Daya. Ayah yang tak bertanggung jawab ini ternyata memiliki utang kepada seorang rentenir bernama Suwito (Didi Petet). Dan ia harus membayar utang itu dengan cara yang sangat memalukan: menjual anaknya sendiri!

Berlian yang akhirnya mengetahui ulah bejat sang suami lantas melakukan tindakan balasan dengan caranya sendiri. Dia mengakhiri hidup Agus dengan meracuninya. Demikian pula terhadap Suwito, dia melancarkan balasan yang setimpal.
Film ini, ujar
Nan, tidak hanya berkisah bagaimana cinta ibu dapat mengkungkung sekaligus membebaskan jiwa seseorang. Tetapi juga menggambarkan kekuatan dan keputusan seseorang dalam menempuh hidupnya yang kadangkala tidak sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.

Film yang disturadarai Nan Achnas dan menghabiskan dana sekitar 3 milyar ini sengaja menekankan wanita sebagai karakter sentral sedangkan laki-laki merupakan karakter marginal. Ia berusaha menggambarkan kekuatan wanita yang selama ini seolah-olah dianggap mahluk lemah. Melalui spiritnya, dua wanita, ibu dan anak, bisa hidup tanpa seorang laki-laki. Pergumulan batin ibu-anak, lingkungan dan realita yang dihadapi serta karakter multi dimensi perempuan yang hidup dalam patriarki merupakan tokoh sentral dalam film ini. Budaya patriarki seperti ini masih sering terjadi dimana saja terutama di daerah yang masih tradisional sehingga masih sangat kental patriarkalnya.

Sebelum menelaah bagaimana patriarki bisa ada di balik Film Pasir Berbisik, saya akan membahas pengertian patriarki itu sendiri. Patriarki kini secara umum, digunakan untuk menyebut “ kekuasaan laki-laki ” khususnya hubungan kekuasaan antara laki-laki terhadap perempuan yang di dalamnya berlangsung dominasi laki-laki atas perempuan yangh direalisasikan melalui bermacam- macam media dan cara (Bhasin,1966).

Sedangkan kaum feminis radikal melihat patriarki sebagai suatu kekuatan politik, sosial, dan sejarah yang otonom dan universal. Menurut De Beauvoir, laki-laki adalah sang absolut dan perempuan adalah yang lain atau the other (1982).

Atau dapat disimpulkan bahwa peranan laki-laki lebih penting dari pada perempuan, padahal peranan perempuan adalah lebih besar apalagi dalam sebuah rumah tangga. Sebagai contoh dalam budaya jawa perempuan sering dianggap sebagai mahluk lemah atau orang belakang dalam bahasa jawa biasa disebut “tiyang wingking”. Padahal sebenarnya peran perempuan jawa dalam rumah tangga sangat penting dia melahirkan anak, membesarkan anak-anaknya, memasak, mencuci, menyapu serta mengurus semua keperluan suami dan kemudian melakukan aktivitas kerjanya berjualan dipasar, membatik atau keladang membantu mendapatkan income untuk keluarga. Berbeda dengan sang suami memang dia bekerja untuk kebutuhan keluarga tapi setelah itu pulang kerumah dia hanya beristirahat dan menyuruh ini itu kepada istrinya. Kemudian keluar rumah untuk nongkrong di warung kopi dan terkadang bermain di meja judi. Laki – laki selalu menjadi yang pertama berbeda dengan perempuan yang selalu menjadi yang kedua.

Kembali ke Film Pasir Berbisik dalam film tersebut sang suami dari Berlian yaitu Agus seolah mau menang sendiri. Setelah sekian lama pergi tanpa pesan meninggalkan anak dan istrinya, tiba-tiba dia kembali ke keluarganya dan Ayah yang tak tahu diri ini ternyata mempunyai setumpuk hutang kepada seorang rentenir. Dan karena keadaan ekonominya dia harus membayar hutang dengan cara menjual anaknya kepada sang rentenir untuk melunasi semua hutangnya. Dalam film ini menampilkan budaya patriarki yang sampai sekarang mungkin masih ada disekitar kita.

Sumber

www.soskomklasb.blogspot.com

www.wikipediaindonesia.com

Film Pasir Berbisik (2001)

Khamis, Mac 30, 2006

Si bandel

SI BANDEL

Si bandel begadangnya terlalu malam

Melangkah gencar membelah gelap malam

Angan melayang memburu kenikmatan

Aaaaakkhhhh….sudah jadi kebiasaan woi……

Hatimu...jiwamu…merasa tersiksa

Hidupmu,duniamu bagai di nerakaaaaa…..

Si bandel coba-coba mencari-cari lawan

Bermain api nyawa dipertaruhkan

Merasa dirinya seorang jagoan

Dia terkapar-kapar tak ada kenangan

Oooo…..jangan hidup yang menyiksa

Oooo…..jangan api neraka

By Teaser

(kemana ni…sekarang ko ga pernah nongol?)

Story Picisan

Sempat terbesit dalam pikiranku untuk membencimu, untuk melemparmu jauh dari angan dan harapanku. Aku merasakan kau memberiku harapan, harapan untuk dapat menjagamu dan menjadi melindungmu. Mungin menurutmu kita masih terlalu cepat untuk dapat berjalan berdua dan berlatih untuk menjadi orang yang sangat dewasa. Tapi tidak untukku walaupun kita belum lama saling mengenal tapi aku merasa sudah mengenalmu sejak dulu sejak Adam dan Hawa diturunkan kebumi. Apa yang sebenarnya kusukai darimu aku sendiripun ngga tau, mungkin kau manis, kau baik dan sederhana. Tapi diluar dari itu perhatian yang kamu beri untukku ngga ada kamu lebih terkesan acuh dan ngga peduli. Mungkin iya kamu pernah mengatakan sayang padaku dan akupun percaya tapi soal bener ngga nya hanya kamu yang tau. Padahal aku sangat mendambakan sesosok gadis yang sangat peduli dan perhatian ama aku. Walaupun tau begitu tapi entah mengapa aku masih terus mempertahankanmu dan berharap aku menjadi pelindungmu. Mungkin benar kata orang-orang bahwa masalah hati terkadang susah ditebak dan sulit untuk dilogika. Kamu katakan biarlah waktu yang menentukan, Oke mungkin aku bisa menerima tapi sampai kapan??Untuk waktu yang seberapa lama, dan untuk jawaban yang seperti apa??Apa kamu bisa menjamin dengan kita menunggu waktu kita bisa bersama??Kenapa semua orang terkadang selalu pasrah pada waktu, sementara mereka ngga tau untuk waktu yang seberapa jauh dan seberapa lama mereka menunggu??Pertanyaan-pertanyaan seperti itu yang selalu ada dibenakku, entah siapa yang bisa menjawabnya mungkin juga aku harus kembali berkata biarlah waktu yang menentukan. Satu yang selalu aku dambakan adalah kau jadikan aku raja disaat aku jatuh dan jadilah kau hamba disaat aku jadi raja. Dan jangan kau dengar kecuali yang indah dan jangan kau cium kecuali yang wangi.

By

singggieh

Emerson

Diantara teman yang paling berbahaya adalah teman yang bodoh. Dia bisa membawa seorang kepada kemunduran dalam kehidupan seseorang kepada kemunduran dalam kehidupan seseorang dan menempatkannya dalam ketidakberuntungan. Hal itu dikarenakan seseorang jarang menjaga kesadarannya ketika berhadapan dengan teman sendiri, karena rasa percaya dan niat baik terhadapnya, sehingga dia mudah tertipu. Emerson “Compersation,” The Social Philosophers (New York:Modern Pocket Library 1954),hlm.451.

KETIKA SEBUAH PERTANYAAN YANG SELALU KUTANYAKAN TAK PERNAH KUTEMUI JAWABANNYA

KETIKA SEBUAH PERTANYAAN YANG SELALU KUTANYAKAN TAK PERNAH KUTEMUI JAWABANNYA

aku mulai yakin dan bertanya apa makna dari semua ini?aku bosan,jenuh dan lelah bahkan kakiku sendiri jika bisa berucap mungkin dia akan bertanya apa yang kucari?seperti sebuah ujung yang tak pernah berakhir.aku bagai meludahi mulutku sendiri,kenapa?kenapa?itu selalu muncul dari benakku haruskah aku seperti ini terus menerus? mungkinkah ini jadi renungan panjang untukku dimana

ketika aku dihadapkan pada sebuah pilihan yang aku sendiri tak pernah menginginkannya

atau ini sebagai ujiannku agar aku semakin dewasa dan memaknai kehidupan ini entahlah?aku tak pernah tahu dan tak pernah ingin tahu biarlah ini menjadi sebuah kisah yang berakhir bahagia/sebaliknya yang pasti aku hanya ingin aku bisa melaluinya tanpa harus menyusahkan orang lain.ikuti saja mugkin ini akan jadi” STORY”yang bisa kamu jadikan”REFLECTION”untukmu agar kamu bisa lebih survive tanpa harus menjadi orang yang mudah menyerah dan pasrah pada sebuah kehidupan yang penuh misteri kamu takkan pernah tahu apa yang akan kamu alami esok nanti yang pasti setiap orang ingin akhir yang bahagia.tanpa kamu harus menjadi seorang yang” bodoh” yang dipermainkan kehidupan .ketika sebuah kenyataan buruk manusia berkeluh dan berharap semua ini takkan terjadi lagi tapi ketika manusia diberikan sesuatu yAng menyenangkan manusia lupa untuk bersyukur,adilkah manusia pada” TUHANNYA”,itu semua hanya nuranimu yang bisa menjawabnya karena mulut manusia adalah pendosa yang tak pernah sadar akan” dosa” itu sendiri,waktu yang terus bergulir harusnya dapat merubah dirimu karena dari kehidupan yang telah kamu telan kamu dapat menilai rasa yang diberikan kehidupan untukmu pahit/manis/hambar kamu sendiri yang merasakannya dan memahaminya ketika kamu sendiri tak pernah bisa memahaminya dan menggambarkannya tanyakan pada nuranimu dan ketika semua tak bisa menjawabnya dan mengartikannya pulanglah pada-NYA dia yang akan memberikan jawaban untukmu dan akan memberikan untukmu sesuatu yang berharga yang selama ini kamu belum pernah merasakannya.mungkin ini hanya sebuah tulisan yang tak berarti karena semua yang tahu hanya nuranimu sendiri .aku hanya ingin melepaskan setengah beban yang kurasa berat untuk kutanggung sendiri dan melepaskan penat yang menjerat leherku perlahan2 membunuh dan meracuni nuraniku .ketika masa itu datang menghampiriku ku hanya terdiam dan pasrah tanpa melakukan sesuatu yang seharusnya bisa kulakukan saat itu apa dayaku aku hanya manusia biasa yang menyerahkan semuanya kepada sang “KHALIK’ ketikaaku mulai nyaman pada semua ini kini aku harus menghadapi saat2 malam yang akan tidur dan pagi yang akan menari diujung luka tak perduli apa yang orang katakan dan teriakkan tentang kamu semua ini akan kamu lalui dengan akhir yang bahagia walaupun bukan untuk saat ini tapi kamu harus yakin dia akan datang dan memberikan yang terbaik untukmu walau itu bukan pilihan yang kau inginkan

by

Sarju (jepara boy’)

“hidup adalah perjuangan yang harus dilalui pahit manis “

Porn Bill Agree or disagree

Gw lagi pengen ngomongin soal UU APP yang selama ini jadi pro dan kontra gw cuman pengen ngasih opini gw. Gw dipihak keduanya gw ngedukung tapi gw juga nolak UU APP ini. I have two opinion

Firstly

Yang pertama gw setuju

Klo mnurut gw si pemerintah patut kita acungin jempol buat usahanya mbikin UU APP

Paling ga sedikit ngurangin otak otak yang suka berpikiran parno & berlaku parno. Tau sendiri kan lo pade negeri ini lagi dilanda ma krisis ekonomi, ampe sekarang kan ga jelas juntrungannya, masa iya sih mau dilanda ama krisis moral juga klo ga salah istilah kerennya demoralisasi. Makanya kita dukung pemerintah paling ga buat visi dan misinya bikin UU APP ini tujuannya kan bener. Udah bukan rahasia umum lagi deh zaman sekarang kita dengan gampangnya bisa ngliat “gunung kembar” dimana mana tul kaga? “burung”juga bisa terbang kemana-mana? Trus buat yang masih muda ni Emang kita mau klo ntar udah nikah trus punya anak umur 7 thn udah bisa petting dan kemana-mana bawa kondom ngeri ngga lo…heee…heee..

Berita-berita di TV juga kan banyak tindakan kekerasan terhadap perempuan dilakuin ma laki-laki karena liat yang porno-porno. Apa ga ngeri tuh para peempuan-perempuan.

Trus yang gw tau lagi banyak orang protes nolak UU APP ini mentah –mentah trutama para wanita yang menganggap dirinya pekerja seni. Alasannya bahwa dengan adanya UU APP ini akan mengancam “karier” mereka. Gw cuman mo ngingetin seni itu ga harus buka-bukaan cing, seni itu suatu keindahan dan keindahan ga harus sexy.

Secondly

my opinion I Disagree

Kenapa gw ga setuju dengan adanya UU APP ini gw ngrasa UU ini terlalu ekstrim klo yang gw denger-denger si, wanita ga boleh pake pakaian yang agak kebuka dikit aja bisa kena sanksi ngeri ga tuh,,apalagi buat artis-artis trus pekerja seni dari mulai penari, model ampe photograpernya ngeri banget kan. Kreatifitas juga bisa terhambat gara-gara UU APP ini. O ya buat orang-orang yang suka ngomongin klo seni tuh ga harus seksi, please donk hari gini gitu loh..buka mata lo..zaman sekarang ini yang laku justru yang ngebuka..yoi ngga jack…

Emang si kita kan negara beragama tapi kan bukan negara agama jadi tolong deh ga usah terlalu bawa-bawa agama, kita juga udah tau ko mana yang boleh dan mana yang engga. Buat pemerintah juga ngapain sih nambah – nambah kerjaan aja, kerjaan bikin orang di negeri ini kenyang aja ga kelar –kelar malah udah ngerjain yang lain. Klo kata orang tua jaman dulu ngerjain sesuatu itu harus tuntas baru boleh ngerjain yang lain.

Trus yang paling gw ga setuju batasan dari pornografi dan pornoaksi itu kayak apa ga jelas kan. Gw jadi keinget ama teorinya tokoh filsafat ni tapi gw lupa namanya kayaknya bisa dipake disini. Yaitu Relativism Theory maksud dari teori ini kira-kira bahwa yang menjadi ukuran benar atau tidaknya adalah manusia. Maksud gw gini jadi sesuatu yang mnurut gw seksi & napsuin belum tentu seksi & napsuin juga buat elo pade, gitu kira-kira

Intinya gini

Klo kita pake teori imaginary mungkin UU APP ini bisa terwujud tapi klo kita pake teori reality bakalan susah buat wujudin UU APP ini karena negara ini punya kultur dan budaya yang beraneka ragam. Trus juga tiap orang kan juga kepentingan yang berbeda antara satu ama yang lainnya.OK

Ini mnurut gw klo elo…….?